Apa pun tema yang dikemukakan dalam sesuatu penghasilan karya seni visual ianya berhubung dengan persoalan gaya penampilan, makna dan konteks. Pada 10 April 2010 di NN Gallery Ampang Kuala Lumpur seramai 25 orang pensyarah Universiti Pendidikan Sultan Idris berjaya bergabung menghsilkan karya seni visual. Pameran ini adalah julung kali diadakan oleh pensyarah yang mengajar pendidikan seni visual. Dalam konteks seni visual peranan pendidikan seni amat penting sebagai penggalak dan menyubur generasi pendidikan seni.
Dalam katalog pameran itu awal-awal Dr. Mohd Fauzi Sedon mengariskan maksud 'text message' dengan menyatakan, ' Text Messages' can be defined as a brief written message over cellular networks, a letter/fax, an email, articles in newspapers, a proverb/verse, the promotional slogan and etc., or anything that is related either directly or conceptually thematic around the subject, or about anything that we can 'read' visually or mentally. Artists are encouraged to explore these ideas in a broader perspective that challenges and embraces the complexity of the themes in one of the following areas:
Technology - media, device, software, communication, convenience...
Social - feeling, religion, language, information, entertainment, interference...
Culture/popular culture - thought, physical, action...
Health concern - mental pressure/emotion, addiction...
Law and crime - social unrest, safety, 'sexting', recording, bullying, accidents
Business Et finance - contest, TV/radio programme, promotion... Politic - campaign, propaganda, slogan...
Current challenges - spam, services, prices, impact...
Sementara itu Prof. Dr. Tjetjep Rohendi Rohidi menyatakan' Sebagai simbol, pada setiap teks tersembunyi makna, hasrat, gagasan, nilai-nilai dan pesan-pesan yang disampaikan dan yang diksifkan melalui pemahaman bersama. ertinya, teks menjadi bermakna bagi kehidupan manusia jika ia menjadi rujukan dan sekaligus menjadi sarana komunikasi.
Dr. Ahmad Suhaimi dalam penulisan awal katelog itu mengungkap sejarah awal teks yang mana bermulakan dari 'golong daun Paprus' yang menjadi kertas dan itulah awalnya penulisan teks dunia.
Apa pun persoalan teks yang diperbicangkan dalam konteks tema pameran ini adalah menunjukkan dengan jelas persoalan 'makna'. Rata-rata karya yang dipamerkan menunjukkan persoalan 'semiotik' yang didokong maksud makna. Sebenarnya besar haras saya untuk membuat kritikan pameran ini dari aspek semiotik. Kerana jarang sekali kita membicarakan sesebuah karya seni visual atas landasan teori ini. Prof Tretjep menyentuhnya sedikit dalam penulisan awal itu.
Biarlah saya menyentuh sedikit tentang teori semiotik ini. Teori ini telah dikemukan oleh Charles Sanders Pierce. Beliau mengutarakan persoalan perhubungan manusia dengan persekitaran melalui berfikir, berkomunikasi dan memberi makna apa yang ditampilkan malalui simbol adn makna. Justru beliau menyarankan tiga hubungan yang berkaitan dengan tanda dan makna melalui Ikon, Indeks dan simbol.
Dalam pemeran 'text mesages' secara umum berlandaskan teori ini. sesuatu yang jarang dikemukan oleh pengkarya-pengkarya seni visual. Namun persoalan makna masih boleh dirungkaikan dalam episod yang lebih realistik. Nilai falsafah dalam karya-karya yang dihasilkan mempunyai identiti gaya intelektual sebagai pengajar pendidikan seni visual.
No comments:
Post a Comment